The Aku (Disebut Cerpen Boleh) Part 3

on Rabu, 07 Desember 2011
Setelah akumenetapkan diri dan siap lahir batin, finally aku memberanikan diri untuk bertemu dengan RP. Pertemuan pertama kami lucu, aku menjemput dia saat pulang kerja sekitar pukul 10 malam, (1st impression, lumayan lah, wajahnya mulus kayak cewek eyyy!!!). Dan dasar masih awam, dan pikiran selalu parno aku hanya menjemput dan mengantarkan dia sampe ke depan kostnya. saat dia menawari untuk mampir, aku hanya bisa bilang "Gak usah lah, kost-an kamu gelap kayak berhantu". Akupun pulang dengan hati yang masih dag dig dug derr, maklum pertama kali itu aku bertemu dengan cowok homo/ cowok mahal/ sekong or whatever it called.

Setelah pertemuan pertama itu, hubungan kami semakin dekat dan intin (dalam konotasi yang biasa, bukan yang anaeh- aneh), RP semakin sering menyapaku via ym ataupun via sms. Pertemuan kedua pun terjadi, saat itu aku ingin sekali makan steak dan kebetulan RP pun yang pada saat itu sedang chatting denganku juga ingin keluar dari kost-annya, maka pergilah kami berdua keluar malam itu untuk mencari steak yang murah meriah muntah (slogan yang kucuri dari seorang teman asal Medan). 2nd Impression, he's so different with his daily clothes, not too young but not too mature look, yummy lah pokoknya (otakku mulai aneh ini). Tentunya kami mengobrol, menggosip dan sudah seperti teman yang lama kenal padahal kami baru bertemu 2 kali. Aku kurang tahu ini tak- tik ataukah memang dia seorang yang baik hati, saat kami pulang dia membayarkan makananku, dan sebagai cowok (yakin??) yang punya harga diri aku encoba memberikan uangku kepada dia, namun dia menolak dan berkata "Udah, kapan- kapan aja kamu yang bayar!".

Perjalanan pulang tetap kami lalui dengan obrolan khas teman, entah itu sesama lelaki atau kah secara sesama cowok homo/ sekong. tak lama kemudian kami sampai didepan kost-an RP. Guess what? dia menawari aku untuk tidur dikamarnya, dan secara itu sudah pukul 11 malam dan rumah saya jauh untuk ditempuh, akupun mengiyakan penawaran RP. Sumpah, hatiku tak karuan, memikirkan apa yang akan terjadi berikutnya. Seperti yang kukatakan sebelumnya, ini pertama kalinya kau akan tidur di kamar seorang cowok yang suka dengan sesama jenis bukan lawan jenis. Pikiranku melayang, entah kemana, antara keingintahuan apa yang akan terjadi dan juga rasa penyesalan mengapa aku mengiyakan tawaran RP untuk tidur di kamarnya. Aku salah tingkah, dan RP pun seperti melihat gelagatku yang aneh, dia menanyakan mengapa aku seperti orang yang kesetanan, dengan masih grogi binti takut bin penasaran ibnu deg- degan aku jawab "kebelet pipis", tanpa ba bi bu aku langsung berlari ke kamar mandi.

Sambil masuk ke kamar mandi tak lupa aku berdoa kepada Allah SWT supaya aku diberi keselamatan dan perlindungan supaya tidak terjadi hal- hal yang diinginkan (eh salah yang tidak diinginkan!). Kutarik nafas dalam- dalam, mempraktikkan pernafasan a la paduan suara selama sekitar 15 menit hingga aku lebih tenang dan lebih rileks.

The Aku (Disebut Cerpen Boleh) Part 2

on Selasa, 25 Oktober 2011

Satu persatu kutelusuri foto- foto prodil di MJ, mulai kupilih mana yang bisa atau katakanlah “aman” untuk diajak berteman (dalam hal ini aku sungguh pemilih karena takut berisiko, rezzz!!). satu- dua orang mulai meng-add-ku menjadi teman dan mengirim pesan, ada yang langsung mengajakku untuk ML (maaf, rada vulgar), ada juga yang berkenalan dan minta bertukar nomor telepon dan juga alamat email. Yah, kutanggapi dengan biasa saja, karena mereka memang ga special pake telor. Dan hari pertama menjadi “cowok mahal” pun berakhir dengan hasil menjadi anggota dari jejaring sosial MJ.

Hari kedua, (petualangan untuk menelusuri kehidupan “cowok mahal” ini dimulai pada akhir Januari 2011) lagu “bangun tidur kuterus mandi, tidak lupa menggosok gigi” ga berlaku dihari ini. Bangun tidur langsung laptop dinyaakan, pasang modem, dan buka browser dan ketik MJ (sumpah, awal- awal rasa penasaran segede gunung Arjuna). Namun, apa yag diharapkan tidak terjadi alias ga ada yang kirim pesan atau melihat profilku, mungkin ini nasib newbie alias pendatang baru, masih dicuekin dan diabaikan. Aku mengirim pesan singkat kepada A, bahwa belum ada yang cocok untuk dijadikan korban penelitian dan A memberi saran (dengan paksaan) untuk lebih agresif dalam hal ini aku yang harus mengirim pesan dan melihat profil MJ si “cowok- cowok mahal” duluan. Dan akupun melakukannya, mencoba melihat satu- persatu hingga tak berasa sudah 46 kali melihat profil dan 10 pesan yang terkirim, ternyata account MJ itu terbatas bagi anggota biasa. Dan petualangan hari kedua pun berakhir dengan hasil yang nol.

Lupa memperkenalkan diri, sedikit malu, karena ini mungkin adalah confession of a “cowok mahal” wanna be. Baiklah, aku pake nama samaran saja, di dunia nyata sebut saja namaku Arie (bukan Mawar atau Melati, seperti korban pemerkosaan) dan kalau di MJ aku memakai nama Zianlibido, sedikit aneh nama yang kugunakan, namun memang itu sebagai pemancing atau pelet untuk menarik perhatian ikan- ikan liar itu. Aku seorang mahasiswa di sebuah perguruan tinggi negeri di ssebuah kota di Malang Jawa Timur. Selama ini hidupku biasa- biasa saja dan ga ada yang istimewa bagiku. Tiap hari seperti mahasiswa- mahasiswa yang lain, berangkat ke kamus, makan siang di warung dan kalo bosen pergi ke mall bareng teman- temanku setelah itu ya pulang ke rumah. Itu dulu sekilas profil saya, sebagai penulis dari cerpen ini atau katakanlah diary ga jelas ini.

Beberapa hari menjadi anggota MJ dan belum mendapatkan hasil yang diinginkan, keagresifitasanku mulai kukeluarkan, dan aku mulai mengirim pesan dan meng-add alamat email yang mereka sertakan dalam profil mereka. Dan seperti yang kutulis diawal masih pendatang baru yang baru debut (kayak boyband atau girlband aja debut), aku masih belum terlalu diperhatikan masih sedikit diabaikan walau sudah ada yang muali membalas pesan atau menerima permintaan pertemananku. Dan, atas saran juga aku membuat account di Facebook/ FB khusus utuk mengakomodasi pertemananku dengan para “cowok mahal” ini. Di facebook, profilku kuberi nama W Arie Sone, kalau nama ini kuambil dari namaku sendiri dan Sone berasal dari fandom atau fansclub sebuah girlband dari Korea Selatan So Nyeo Si Dae/ Girls Generation yang saat itu dan hingga saat ii kukagumi karena, jujur, kaki mereka dan wajah mereka membuatku tak bisa berhenti melihat video klip lagu- lagu mereka. Bact to topic, finally aku menemukan 2 orang yang cocok untuk dijadikan bahan riset dan masing- masing sesuai dengan kriteria yang kuinginkan (nah lo!), badan tidak terlalu besar, wajah lumayan dan tentunya ga terlalu agresif, alasan kutetapkan kriteria ini adalah pertama wajah tidak terlalu besar, kalau ada apa- apa, misalnya dia mau “macam- macam” aku masih bisa melawan, soalnya badan kami ga beda jauh bentuknya, kedua, wajah lumayan, jadi kalau kita jalan- jalan ga terlalu bikin malu (secara wajahku juga ga jelek- jelek amat), dan yang terakhir tidak terlalu agresif, dan pasti alasan untuk yang terakhir ini, takut kalau korban risetku terlalu agresif nanti aku “diapa- apain”.

Dan, hanya satu yang berhasil kuhubungi dan berhasil menjadi temannya, yang satu lagi sombongnya minta ampun, sok kecakepan dan najis tralala pokoknya. Yang satu ini, lumayan lah enak diajak ngobrol di YM ataupun via sms. Memamng pendekatanku pertama bukan bertemu langsung, masih belum siap lahir dan batin, mental ini masih labil, maka kuputuskan sementara berhubungan hanya via YM dan sms. Namanya sebut saja RP, seorang pekerja disebuah restoran cepat saji disebuah mall terkenal di Malang, asal Surabaya dan ternyata 2 tahun lebih tua dari aku. RP bisa dikatakan berwajah lumayan, tubuh tak terlalu berbeda denganku yaitu papan penggilesan alias krempeng dan yang paling penting dia baik hati dan tidak sombong serta sok kecakepan.

The Aku (Disebut Cerpen Boleh) Part 1

on Jumat, 21 Oktober 2011


<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE

Pertama ini mungkin sebuah alasan klise yang sering dikatakan oleh setiap orang yang masuk terlalu dalam pada sebuah jurang kenistaan (lebay dikit). Dibilang kenistaan juga bukan sebenarnya, namun bagiku memang ini sebuah aib yang seharusnya ditutupi bukan diungkapkan. Kembali ke topik, aku mengenal dunia “cowok mahal”, sebuah istilah yang sering kugunakan bersama teman perempuanku untuk menyebut dunia kaum homoseksual, pada saat seorang teman (sebut saja A) meminta pertolongan untuk membantu riset skripsinya tentang kaum minoritas ini (mungkin sekarang udah ga minoritas, buktinya kita bisa menemukan hampir disetiap keramaian massa). Karena penasaran (dan kata seorang teman “cowok mahal”, aku ada bakat) aku menerima tawarannya, namun tentunya tidak gratis (jiwa “money boy”).

Petualanganku dimulai dengan riset, browsing . hal ini dilakukan karena sama sekali aku awam dengan kaum homoseksual, dulu aku hanya bisa menebak seseorang itu seorang gay hanya ketika dia bergaya sedikit kemayu (sissy), sebuah tanda yang bisa digunakan setiap orang awam untuk mengira- ira apakah seseorang itu gay atau bukan. Dan kami (aku dan A) menemukan kesulitan untuk berkenalan dengan seorang gay, karena jujur walau kami diatas kertas sudah mulai memahami apa itu gay, homoseksual dan segala pernak- perniknya, namun kami nol besar untuk cara berkenalan ataupun memuali berkenalan dengan gay, biseksual dan sejenisnya (mbulet, intinya kami kesulitan mencari gay yang “cowok”). Seperti mendapatkan oase ketika berkelana di padang Sahara yang tandus, ketika aku menceritakan tentang riset ini kepada seorang teman (B), B memberi tahuku sebuah jejaring sosial khusus gay, biseksual dan sejenisnya (wow, tenyata si B, hmmm).

Tak lama untuk memulai petualangan yang menegangkan ini (rezzz), aku membuat sebuah account di MJ, kita sebut saja inisial dari jejaring sosial ini (kalo kamu “cowok mahal” pasti tau!). namun, karena ada rasa malu, segan, risih aku menempelkan foto profil dengan foto yang ku-edit sehingga tak ada orang yang mengenal kalau itu aku.

Bingung?

on Selasa, 15 Maret 2011
Adakala memang ide kita untuk menulis sebuah artikel muncul dengan sendirinya tanpa harus bersusah- susah untuk memikirkan bahan apa yang akan kita tulis. Adakal juga ga ada ide sama sekali untuk menulis sebuah artikel di blog kita.



Seperti yang aku rasakan saat ini, bukan tidak ada ide atau inspirasi, tapi saking banyaknya ide atau inspirasi malah bikin "bingung" mana lebih dulu yang harus dituangkan ke dalam tulisan. Pengennya yag ini, tapi yang itu lebih bagus, eh ternyata bahannya kurang valid, yang itu ga terlalu menarik tapi bahannya lengkap dan mudah untuk dituangkan ke dalam tulisan.
Oh ya, beberapa hari ini, kita sama- sama mendengar bencana gempa 8.9 skala Richter yang diiringi tsunami di Jepang. Aku dengar kabar itu pertama lewat twitter, pas jam 15.00 WIB. langsung lah nyalain tv dan lihat beritanya. Ya Allah, emmang kalo Allah sudah berkendak, Allah sudah memberikan cobaan kepada umatnya, hanya dengan sedikit sapuan ribuan orang hilang dan meninggal di Jepang. Semoga saudara- saudara kita di Jepang bisa tabah menghadapi cobaan.
Back to topic, belum ada ide yang nyantol dihati untuk dituangkan intinya, padahal niat hati untuk membuat blog in terkenal di Indonesia semakin besar, udah mulai rajin nulis lagi. Yah, berarti harus sering update informasi terbaru baik gossip, fashion dan berita dunia terkini yang bisa ditulis diblogku ini.
Tapi yang aneh, kok ga ada yang nge-view blog-ku ini, tapi bukan masalah koq, yang penting hobi nulisku bisa tersalurkan dengan baik. Semoga kedepannya makin banyak yang tau blog-ku dan makin banyak yang komentar. Amin

the green scarf

on Jumat, 11 Maret 2011
hahaha, have you seen Rebecca Bloomwood from Confession of a Shopaholic?



kalo udah mesti tau the famous green scarf . . . I was obsessed buat punya green scarf, dan yang pasti green scarf buat cowok lah. Dulu, pernah liat di sebuah butik di Malang Town Square (Matos, my favorite hangout place ^_^), tapi pas udah kumpul duit buat beli, hilang entah kemana alias sold.
Huft, dan sekarang masih dalam pencarian "The Green Scarf" jadi aku ntar bisa jadi kayak si Becky became "The Boy in the Green Scarf"



Confession Of a Friend

on Senin, 28 Februari 2011

maybe it's hard for me to say

it's hard for me to be honest

but it's came from the bottom of my broken heart

so many nights, so many times that we spend time together

of course as a friend, as a 2 different kinds of person

I just realized in a hour a go

when you were changed, when you didn't act like the person who I ever known

when you said that we can't do the same thing like we did before

Oh God, it's true, my heart is broken

just like an empty glass dropped from table

and divide into a hundred of pieces

But, it's life

sometimes we are happy, sometimes we feel so sad

I lost my words, and nothing to say . . .

Okay, let me finish my confession

I was in love with you

no matters you know what inside my heart

no matters you love me too or not

no matters you what are you thinking bout me now

I just want to blow up what inside my heart

what I have hid for a long time (not quite long time, but it felt like)

"if you still love someone, do your very best to hang on to that person...

whether it's finally work out or not, you'll have no regret whatever happened... because you've tried your best..."

I just want to be your friend, okay more than just friend

no, just friend, because loving someone is keeping someone that we love warm, beloved, comfort, happy ever after

I know, I can't do all that things,

yes, I don't know how to do all that things

maybe or yes there's a person would love you better than me

a person who love you and give you all that you need

It's enough for me just be your friend

I don't need more

always beside you, watch you smile, listen your story

that would make me better

even maybe it's hurt, but it's okay

when you happy, I'm happy for you

when you sad, I will always here for you

when you in love with someone, I will step backwards and smile

that's what friends are for

from the person who always love you

(hope I can say this note in front of you, hope you understand)


Wildan A. Maulana



P.S :

beberapa hari ini perasaan saya lagi melow gara- gara seseorang (jadi pengen nangis T_T)
jadinya nulis sebuah Confession- lah
semoga dia mengerti apa yang aku tulis ini, walau mungkin dia ga membacanya

Brand New Handmade Shoes

Hohoho udah lama banget ga nulis di blog ini, kangen sebenarnya . . .
bulan Januari 2011 kemarin aku pesen sepatu handmade via online langsung dari Bandung.
hasilnya bagus menurutku, dengan harga yang lumayan juga . . . hahahahaha
ini hasil penampakannya :


sebenarnya ini model high-top, tapi karena aku ga suka model high-tp makanya aku costum jadi low-top, hampir ke sneaker gitu dah.
pendapat kalian gimana? bagus ga?