The Aku (Disebut Cerpen Boleh) Part 1

on Jumat, 21 Oktober 2011


<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE

Pertama ini mungkin sebuah alasan klise yang sering dikatakan oleh setiap orang yang masuk terlalu dalam pada sebuah jurang kenistaan (lebay dikit). Dibilang kenistaan juga bukan sebenarnya, namun bagiku memang ini sebuah aib yang seharusnya ditutupi bukan diungkapkan. Kembali ke topik, aku mengenal dunia “cowok mahal”, sebuah istilah yang sering kugunakan bersama teman perempuanku untuk menyebut dunia kaum homoseksual, pada saat seorang teman (sebut saja A) meminta pertolongan untuk membantu riset skripsinya tentang kaum minoritas ini (mungkin sekarang udah ga minoritas, buktinya kita bisa menemukan hampir disetiap keramaian massa). Karena penasaran (dan kata seorang teman “cowok mahal”, aku ada bakat) aku menerima tawarannya, namun tentunya tidak gratis (jiwa “money boy”).

Petualanganku dimulai dengan riset, browsing . hal ini dilakukan karena sama sekali aku awam dengan kaum homoseksual, dulu aku hanya bisa menebak seseorang itu seorang gay hanya ketika dia bergaya sedikit kemayu (sissy), sebuah tanda yang bisa digunakan setiap orang awam untuk mengira- ira apakah seseorang itu gay atau bukan. Dan kami (aku dan A) menemukan kesulitan untuk berkenalan dengan seorang gay, karena jujur walau kami diatas kertas sudah mulai memahami apa itu gay, homoseksual dan segala pernak- perniknya, namun kami nol besar untuk cara berkenalan ataupun memuali berkenalan dengan gay, biseksual dan sejenisnya (mbulet, intinya kami kesulitan mencari gay yang “cowok”). Seperti mendapatkan oase ketika berkelana di padang Sahara yang tandus, ketika aku menceritakan tentang riset ini kepada seorang teman (B), B memberi tahuku sebuah jejaring sosial khusus gay, biseksual dan sejenisnya (wow, tenyata si B, hmmm).

Tak lama untuk memulai petualangan yang menegangkan ini (rezzz), aku membuat sebuah account di MJ, kita sebut saja inisial dari jejaring sosial ini (kalo kamu “cowok mahal” pasti tau!). namun, karena ada rasa malu, segan, risih aku menempelkan foto profil dengan foto yang ku-edit sehingga tak ada orang yang mengenal kalau itu aku.

0 komentar:

Posting Komentar